Sabtu, 28 Februari 2015

KaLaras: Brand untuk Online Shop Hijabku

Haiiii, haiiii~
Lamo tak jumpo, udah lama banget yaa nggak nge-blog. Jangankan posting, blogwalking aja nggak sempet akunya, kakakkk... 

Oke, kali ini aku mau sedikit cerita tentang salah satu project yang sedang aku siapin. Di wish list ini aku nulis kalo aku pengin punya usaha dan nggak tanggung-tanggung wish list punya usaha ini aku tulis di point pertama lhooo. Di situ tertulis: 
"aku pengin bikin Online Shop yang bergerak di bidang perhijaban. Olshop yang khusus nyedian jilbab jenis pashmina dan segiempat plain berbahan cerutti. Idenya sih berawal dari akunya yang demen pashmina polos berbahan cerutti tapi kesulitan untuk ngedapatin barangnya. Untuk saat ini lagi tahap survey bahan baku dan pembuatan logo, label, dan uba rampenya. Rencana rilis insyaallah awal tahun 2015."
Dan bagaimana progressnya sampai hari ini?

Apakah sudah rilis?

Apakah sudah mulai jualan?


Belum donggg... *dicubitin masal* 


Yaa... gimana yaa abisnya kendala banyak sih dan lagi tiap aku nemu kendala pasti bukannya langsung 'up' untuk mikirin alternatif lain tapi seringnya malah mikir untuk 'ntar ajalah' atau yang paling ekstrim 'nggak jadi aja apa ya?'. Alhamdulillah, itu tadi cuma sekedar pikiran-pikiran setan yang numpang lewat. Ternyata memulai usaha itu godaan dan rintangannya banget yaa, gaesss...

Tapi bukan Nyonyo kalau gitu doang udah nyerah duluan. Oke, Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang udah aku lakuin dan lewatin. Simak yaa, sapa tau kapan-kapan kalian butuh juga *kepedean lu, nyo*

1. Brand
   Buat aku Brand itu penting. Kenapa? Karena buat aku brand lah yang nantinya akan menjadi identitas produk kita agar produk yang kita tawarkan/pasarkan mudah dikenal dan mudah diterima pasar. Beberapa temen sempet ada yang komen 'kalau mau jualan tinggal jualan aja sih, urusan brand dan logo bisa dipikir belakangan nggak usah dipikir mumet nggak usah dibikin ribet' tapi bagi yang bener-bener kenal aku dengan segala keributan aku, tentunya mereka nggak akan heran kalau aku kan sangat-sangat memumetkan dan meribetkan urusan brand sebelum jualan. Perfeksionis? Nggak juga. Cuma, ya inilah aku.

   Untuk menciptakan brand ternyata tidaklah sesederhana yang dibayangkan lhooo sodarah-sodarah, sampai mabok-mabok dah tuh aku bolak-balik susunan nama dan penulisannya nggak nemu-nemu yang pas. Kriteriaku sendiri untuk brand ini sebenernya simple dan nggak ribet-ribet amat karena yang penting mengandung unsur dari namaku. Sampai akhirnya FIX nemu yang pas dan aku banget, yaitu:
KaLaras
   Artinya KaLaras apaan sih? Itu akronim dari namaku. Ka untuk nama depanku yaitu Kurnia dan Laras untuk nama belakangku yaitu Larasati. Di beberapa social media aku biasa menuliskan namaku dengan K.Larasati nah, secara otomatis ketika dibacakan jadinya Kalarasati kan ya. Lalu kenapa brandnya nggak KaLarasati aja malah KaLaras? Selain karena menurut aku kepanjangan dan kurang praktik dalam pelafalan, tetapi juga karena aku berpikir untuk jangka panjangnya. Aku dan ketiga adikku yang nama depannya sama-sama Kurnia nantinya pengin punya usaha keluarga tapi sesuai dengan minat kita masing-masing. Jadi ya bayangannya nanti Ka itu mewakili brand keluarga seperti Ka Group atau Ka Corporation gitu. Aamiin... 
   
2. Logo dan Label
   Setelah brand ketemu langkah selanjutnya adalah pembuatan logo. Fungsi dari logo sendiri adalah untuk mempermudah dalam memperkenalkan brand, kalau lebih mudahnya brand itu nama dan logo sebagai bentuk fisiknya. Ide dari logonya sih aku pengin bentuk chibi-chibi cewek yang pakai jilbab. Untuk pembuatan logo dari KaLaras aku minta bantuan dari salah satu adik tingkatku waktu kuliah dulu karena dia dulu pernah buatin aku chibi-chibi juga, tapi waktu itu chibi-chibinya belum berjilbab (iye pan dulu ane juga belum berjilbab) jadi perlu minta untuk diedit sedikit dibagian sana-sini dan jadilah logo dari KaLaras....

Brand KaLaras

Ucukkkkk anettttt kan... Iyaaa kan?? crazy monkey 003

Menurutku chibi-chibi itu udah aku banget dari yang chibi nyonyo dengan rambut panjang tergerai dengan poni depannya sampai chibi KaLaras dengan jilbab hijaunya yang tergerai. Pemilihan warnanya pun juga aku banget dengan hijau dan warna pastelnya. Aaaaakkkk, sukak dan puas banget sama hasil jadinya.

   Logo udah jadi, tinggal bikin label. Buat aku label juga termasuk komponen yang penting karena nantinya label lah yang akan menjadi marketing silent (entah apa istilah marketingnya) dari produk yang kita pasarkan. Ide untuk label ini tadinya pengin ada logo dan brandnya tapi mengingat kalo label itu ukurannya kecil, jadinya logonya diilangin dan cuma brandnya doang, kayak gini:

Label KaLaras
   See? Simple banget kan, tapi berkelas dan elegan dengan gaya penulisan dan pemilihan hurufnya. Label ini nantinya akan dipasang disetiap produk yang akan aku pasarkan. Berhubung produk yang akan aku pasarkan nanti adalah jilbab baik itu pashmina maupun segi empat, jadi pemasangan labelnya nanti ada di ujung salah satu sisi jilbab.

3. Produk
   Brand udah. Logo udah. Label udah. Selanjutnya adalah produk yang akan dipasarkan dan ini sangat-sangat penting (yaiyalah, kalau nggak ada barang apanya yang mau dijual coba?). Dulu waktu awal dan lagi bingung-bingungnya pengin usaha apaan aku pernah baca di internet atau nonton di salah satu tv (embuh lupa yang mana) ada seseorang yang mengatakan bahwa 'Mulailah usaha dari hobi' dan 'Usaha itu tentang passion' dari situlah muncul ide untuk usaha dibidang perhijaban. Usaha dibidang perhijaban itu banyak banget, salah satunya yang saat ini akan aku rintis adalah jilbab. Nggak munafik sih saingan yang udah mulai dagang duluan dibidang ini udah banyak tumpah ruah sampai mleber-mleber. Tapi itulah yang namanya bisnis, makin banyak rintangan dan hambatan makin kreatflah pedagang (tentunya kreatif dalam hal baik), makin banyak saingan sejenis harusnya makin harus nyari ide-ide 'out of box' yang bisa jadi ciri kita.

   Saat ini, fokusnya aku adalah plain jilbab atau jilbab polos dengan bentuk pashmina dan segiempat. Ketika beberapa orang di sekitarku dari Ibu, tetangga, temen kantor, bahkan penjahitku pun nanya kenapa polos nggak motif aja? Motif kan lebih bagus ragamnya, coraknya. Alasanku sih ada 2, pertama karena aku ngerasa taste-ku soal motif itu masih nggak banget dan sampai sekarang masih sering tabrak motif antara baju dan kerudung. Jadi pikirku kayaknya nggak dulu deh kalo harus produksi jilbab motif, takut taste-nya nggak dapet karena aku penginnya aku jual apa yang aku suka walaupun bagus-nggaknya motif itu sebenernya relatif yaa alias selera masing-masing orang beda. Lalu alasan yang kedua yaitu aku ingin membuat ciri untuk olshop KaLaras ini, seperti mottonya: Plain Hijab Specialist. Ulalaaaa.... simple tapi ngena banget gitu kan yaa... crazy monkey 060




bersambung......... (mau pulang ngantor dulu)





Tidak ada komentar :

Posting Komentar