Tenang aja, ini bukan seperti lagunya Anang dengan jarinya yang disilang ataupun kisah tentang diputus pacar (dan semoga tidak akan pernah. Aaamiinnn ) tapi rasanya hampir sama dengan orang patah hati lhoo. Ciyusan deh
Begini ceritanya~
(bakalan panjang nih, jadi silahkan cari posisi yang enak biar bisa baca sampai kelar )
Jrengggg...
Emmm, cerita ini berawal ketika si jenk alias roommateku memutuskan untuk pulang kampuang nan jauh dimato. Betapa hancurnya hatiku. Secara yaa udah 1,5 taun kita apa-apa bareng. Hampir selama 24 jam nonstop kita bareng kecuali kalau malem minggu aku dengan teganya ngedate sama Fal dan ninggalin si jenkteronggok sendiri di kostan atau kalau hari minggu salah satu dari kita pulang ke rumah.
Apa-apa hampir selalu dibagi dua mulai dari fasilitas kamar kost seperti kasur, lemari, dan rak buku. Berbagi barang-barang pribadi seperti setrika dan magic com (punya si jenk) lalu kipas angin dan motor (punyaku). Baju, sabuk, kerudung, dan aksesoris pun kadang kita pinjem-pinjeman supaya bisa tampil matching ala-ala hijabers gitu. And of course, patungan untuk makan demi terciptanya hidup yang irit diperantauan (ceileh bahasanya). Iyaa, jadi selama kost bareng kita adain iuran sembako tuh. Perbulannya masing-masing dari kita iuran 150ribu untuk biaya masak, beli beras, isi ulang galon. Dan itu cukup looooh gaessss buat idup kita sebulan. So sweet lah pokoknya kita ini. Iya kan, jenk??
Begini ceritanya~
(bakalan panjang nih, jadi silahkan cari posisi yang enak biar bisa baca sampai kelar )
Jrengggg...
Emmm, cerita ini berawal ketika si jenk alias roommateku memutuskan untuk pulang kampuang nan jauh dimato. Betapa hancurnya hatiku. Secara yaa udah 1,5 taun kita apa-apa bareng. Hampir selama 24 jam nonstop kita bareng kecuali kalau malem minggu aku dengan teganya ngedate sama Fal dan ninggalin si jenk
Apa-apa hampir selalu dibagi dua mulai dari fasilitas kamar kost seperti kasur, lemari, dan rak buku. Berbagi barang-barang pribadi seperti setrika dan magic com (punya si jenk) lalu kipas angin dan motor (punyaku). Baju, sabuk, kerudung, dan aksesoris pun kadang kita pinjem-pinjeman supaya bisa tampil matching ala-ala hijabers gitu. And of course, patungan untuk makan demi terciptanya hidup yang irit diperantauan (ceileh bahasanya). Iyaa, jadi selama kost bareng kita adain iuran sembako tuh. Perbulannya masing-masing dari kita iuran 150ribu untuk biaya masak, beli beras, isi ulang galon. Dan itu cukup looooh gaessss buat idup kita sebulan. So sweet lah pokoknya kita ini. Iya kan, jenk??